Sekolah
Dibuka Kembali Juli, Berikut Panduan New Normal Cegah Corona
Kompas.com
- Senin, 18 Mei 2020 | 15:36 WIB
Menteri
Pendidikan,
Nadiem Makariem merencanakan sekolah akan segera kembali dibuka
pada tahun ajaran baru di bulan Juli mendatang. Jadwal masuk sekolah ini
disampaikan langsung pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
seperti dilansir dari Kompas.
Sosialisasi
pola new normal
1.
Proses skrining kesehatan bagi guru dan karyawan sekolah
Karyawan
dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru dan pembuluh darah,
kehamilan, kanker, atau daya tahan tubuh lemah atau menurun, tidak disarankan
untuk mengajar atau bekerja di sekolah.
Golongan-golongan
tersebut dapat diberikan opsi work from home (WFH).
2.
Skrining zona lokasi tempat tinggal
Melakukan
identifikasi zona tempat tinggal guru dan karyawan. Jika tinggal di zona merah
disarankan bekerja di lokasi sekolah dekat tempat tinggalnya.
3.
Lakukan test covid-19
Test
disarankan dengan metode RT-PCR sesuai standar WHO.
Jika
secara teknis terdapat keterbatasan biaya atau reagen maka dapat dilakukan opsi
pooling test dengan jumlah sampel kurang dari 30.
4.
Guru dan karyawan yang telah lolos tahapan skrining diberi tanda
Bagi
guru dan karyawan yang telah lolos tahapan skrining untuk Covid-19, maka dapat
diberikan tanda.
5.
Sosialisasi virtual
Seminggu
sebelum kegiatan belajar mengajar diberlakukan, lakukan sosialisasi virtual
pola baru ke orang tua, siswa, guru, dan staf sekolah.
6.
Atur waktu kegiatan belajar mengajar
Waktu
kegiatan belajar diatur agar tidak bersamaan dengan waktu padat lalu lintas dan
dikurangi durasi di sekolah.
7.
Data dan cek kondisi
Guru
kelas terpilih wajib mendata dan cek kondisi siswa dan orang tua siswa secara
virtual sebagai skrining awal.
Siswa atau orang tua siswa yang sakit diberikan
keringanan tetap belajar di rumah hingga dokter menentukan sehat.
8. Posisi duduk
Pengaturan posisi duduk di ruang kelas dan ruang guru
minimal berjarak 1,5 meter. Bila memungkinkan pakai pembatas plastik.
9. Guru tidak berpindah kelas
Guru kelas diupayakan tetap atau tidak berpindah kelas.
10. Menjaga jarak
Guru tetap menjaga jarak dari siswa dan tidak mobile.
11. Skrining harian
Skrining harian sebelum berangkat untuk guru, siswa dan
karyawan lewat handphone.
Jika suhu di atas 38 derajat, batuk, pilek, gangguan
kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan lain, maka jangan
ke sekolah.
Fasilitasi kontak puskesmas, klinik, atau RS terdekat.
12. Tidak berkumpul
Pengantar atau penjemput berhenti di lokasi yang
ditentukan dan di luar lingkungan sekolah, serta dilarang menunggu atau
berkumpul. Hanya berhenti, turunkan, kemudian pergi tinggalkan sekolah.
Di pintu masuk sekolah, lakukan skrining fisik untuk
guru, siswa, atau karyawan yang meliputi suhu, harus bermasker kain dan tidak
tampak sakit.
14.
Penerapan aturan pola sekolah baru
Penerapan
aturan pola sekolah baru yang mengadopsi upaya pencegahan Covid-19.
Aturan
pola baru meliputi selalu wajib bermasker, pengaturan jarak, tidak menyentuh,
membiasakan cuci tangan, penyediaan wastafel dan hand sanitizer pada beberapa
lokasi sekolah.
Selain itu, tidak ada pedagang luar atau kantin dan siswa
dapat membawa bekal sendiri dari rumah.
15.
Informasi pencegahan corona
Pemasangan
informasi pencegahan Covid seperti di gerbang sekolah dan kelas.
16. Disinfektan
Menjaga kebersihan kelas, meja dan kursi belajar dengan
disinfektan setiap hari
17. Tutup tempat bermain
Meniadakan atau menutup tempat bermain atau berkumpul
18. WFH bagi yang bepergian
Guru, karyawan atau siswa yang pulang bepergian ke luar
kota dan luar negeri, diberi waktu WHF atau belajar dari rumah selama 14 hari
19. Disiapkan dukungan UKS dan psikologis harian di
sekolah
Pemerintah daerah wajib menurunkan petugas medis secara
berkala ke sekolah, juga secara reguler dilakukan pemeriksaan secara sampling di sekolah.
Sementara itu, aturan spesifik lain disesuaiakan dengan
lokasi dan kondisi
"Kegiatan belajar mengajar relatif aman dilakukan
jika seluruh tahapan ini dilakukan. Jika belum siap maka tidak boleh
dipaksakan," tegas Epidemiolog dr. Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD (Cand)
Global Health Security CEPH Griffith University
==========================

Tidak ada komentar:
Posting Komentar